Memoar

"Hidup adalah kesempatan terbaik diberikan Tuhan untuk menguji kita."

Saya Lahir di Palu, 31 Desember 1990, ketika Bapak sedang kuliah di Universitas Tadulako, jurusan Budidaya Pertanian. Bapak dan mama' nikah usia muda. Setelah bapak menyelesaikan studinya, saya, bapak, ibu, dan adik saya (Hadi) kembali ke Palopo (dulu Kab. Luwu). Kami tinggal di Mawa, namun karena bapak waktu itu masih pegawai honor di Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, akhirnya orang tua mengontrak rumah di depan SD 233 Batara. Beberapa tahun kami tinggal di kontrakan itu.

Masuk SD, kami sekeluarga kembali ke Mawa. Saya dua kali pindah sekolah saat SD, pertama di SD 70 Mawa sampai kelas dua, kemudian pindah ke SD 233 Batara sampai tamat. Setelah tamat SD, orang tua membaca pribadi saya yang selalu antusias dengan hal baru, maka orang tua memasukkan saya ke Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur'an IMMIM Makassar. SMP hingga SMA saya menempuh pelajaran di IMMIM. Setelah selesai, saya melanjutkan kuliah di Univesitas Muhammadiyah Malang, jurusan Ilmu Pemerintahan. 

Masuk ke dunia mahasiswa adalah kesempatan berharga untuk belajar banyak. Awal-awal kuliah, saya bergabung dengan Organisasi Mapala di UMM, namanya Divisi Mahasiswa Pencinta Alam (DIMPA) Universitas Muhammadiyah Malang. Mendaki gunung dan berpetualang, membuat saya lebih memaknai kehidupan. Saya dapat mengenal banyak orang semenjak bergabung dengan Mapala. Mendaki gunung juga membuat saya dapat mengukur dan mengenal diri saya. Dan mendaki gunung mebuat saya lebih bisa dekat dengan Tuhan dan ciptaannya (alam dan manusia). Tahun 2009 saya terpilih menjadi Ketua Pengurus Harian DIMPA. Menjadi Ketua di organisasi mahasiswa adalah kesempatan yang paling berharga untuk belajar kepemimpinan. Menjadi anggota DIMPA adalah momen tak terlupakan.

Setelah di DIMPA, saya menjadi pengurus di IKAMI Sulsel Cabang Malang sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan. Waktu itu, saya diajak Rudi menjadi pengurus, padahal sebenarnya saya tidak tertarik karena ingin segera menyelesaikan studi. Namun dia berhasil. Saya menyanggupi permintaannya untuk masuk kepengurusan periode 2010-2011. Setahun setelahnya, anggota malah memilih saya menjadi Ketua IKAMI Sulsel Cabang Malang. Ini hal yang sulit dibayangkan. Setahun sebelumnya, untuk menjadi pengurus saja saya sebenarnya tidak berniat, malah saya dipilih menjadi ketua di periode berikutnya. Tapi, yang namanya tanggung jawab, kita harus menjalaninya.

Periode pengurusan kami beri nama: Periode Kemesraan (IKAMI Sulsel Cabang Malang Periode 2011-2012). Saya begitu senang waktu itu, dikarenakan personalia di kepengurusan begitu bersemangat untuk memperbaiki IKAMI Malang. Kami tertibkan administrasi, kami rutinkan rapat, kami membuat program-program strategis. Dua program besar kami, yakni: Sanggara dan Budayata masih rutin diadakan hingga hari ini. Menjadi bagian dari Keluarga Besar IKAMI Sulsel Cabang Malang adalah kebahagiaan yang tak ternilai.

Blog ini menjadi media untuk menyalurkan pandangan hidup saya.

Salam Kenal. Rahmat Al Kafi
Mari Membaca, Berjuang dan Merdeka.


Tidak ada komentar